HOTEL HORISONE KOTARAJA

HOTEL HORISONE KOTARAJA
HADIRKAN PROMO NGINAP DAN NASI BRIANI BUKA PUASA

Pemain dan Pelatih Persewar Waropen Tuntut Gaji, Manajemen Klub di Desak Bertanggung Jawab

 


Jayapura, Papua Terbit,-  Pemain dan pelatih Persewar Waropen menuntut pembayaran gaji yang tak kunjung di bayar,mereka mendesak manajemen klub untuk bertanggung jawab pembayaran gaji sejak bulan September 2024.

Klub sepak bola Persewar Waropen tengah dilanda krisis finansial usai terdegradasi dari kompetisi Liga 2 musim 2024–2025. Tim berjuluk Mutiara Bakau tersebut kini menghadapi persoalan serius terkait tunggakan gaji yang belum dibayarkan kepada para pemain dan staf pelatih selama enam bulan terakhir.

Hal ini disampaikan oleh Pelatih Kepala Persewar Waropen, Eduard Ivakdalam, dalam konferensi pers yang digelar di Lapangan Sepak Bola Hamadi, Kota Jayapura, pada Sabtu (19/4/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia didampingi oleh Kapten II tim, Fardiansyah.

Menurut Eduard, manajemen klub harus bertanggung jawab segera membayar hak kewajibannya sejak September 2024 hingga Februari 2025.

 Ia menegaskan bahwa para pemain dan pelatih telah melaksanakan tugas dan kewajiban mereka sepanjang musim, sehingga hak mereka seharusnya segera dipenuhi.

“Kami sudah menjalankan kewajiban sesuai arahan manajemen, oleh karena itu sudah seharusnya hak kami dipenuhi. Kami meminta manajemen segera menyelesaikan kewajiban kepada pemain dan tim pelatih,” tegas Eduard.

Eduard juga mengungkap bahwa selama musim kompetisi 2024–2025, Persewar Waropen berada di bawah kepemimpinan Ketua Umum Yermias Bisai, yang juga merupakan mantan Bupati Waropen. Struktur manajemen klub turut diisi oleh Jefri Bisai sebagai manajer tim dan Michael Rumabar sebagai sekretaris tim.

Lebih lanjut, Eduard menyebutkan bahwa Bupati Waropen yang baru, Fransiskus Xaverius Mote, telah menunjukkan kepedulian terhadap kondisi klub. Meski demikian, proses bantuan masih menunggu inisiatif dari manajemen lama untuk melakukan komunikasi dan mediasi.

“Bupati cukup responsif terhadap kondisi ini. Namun, beliau menunggu langkah dari manajemen sebelumnya untuk duduk bersama dan mencari solusi agar permasalahan ini bisa diselesaikan,” tambahnya.

Di sisi lain, Kapten II Fardiansyah mengungkap bahwa tiga pemain, yaitu Rangga Pratama, Firma Syahbas, dan Muhamad Fahad, telah melaporkan permasalahan ini kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) guna memperoleh pendampingan hukum dan perlindungan hak-hak mereka.

“Jika memang ada kendala, kami harap disampaikan secara terbuka agar bisa bersama-sama mencari solusi. Kami juga meminta bantuan APPI agar hak-hak kami dapat segera diselesaikan,” ujarnya.

Situasi ini menambah daftar panjang permasalahan finansial yang masih menghantui sejumlah klub sepak bola di Indonesia, khususnya menyangkut profesionalisme manajemen dalam memenuhi kewajiban kepada para pemain dan staf pelatih.(Epen)




Posting Komentar

0 Komentar