HOTEL HORISONE KOTARAJA

HOTEL HORISONE KOTARAJA
HADIRKAN PROMO NGINAP DAN NASI BRIANI BUKA PUASA

Ikatan Keluarga Flobamora NTT Provinsi Papua Kutuk Pelaku Kekerasan Guru dan Nakes di Anggruk Yahukimo

 


Jayapura, Papua Terbit,- Ikatan Keluarga Flobamora NTT Provinsi Papua (selanjutnya disebut IKF NTT Papua) memperoleh informasi dari berbagai pihak termasuk keterangan para korban selamat yang pada pokoknya menyampaikan kronologis terkait kasus penyerangan terhadap para guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan sebagai berikut: 

Hal ini di sampaikan oleh Ketua Umum,Stanis Hike Dosinaen di dampingi olehKetua I Bidang Organisasi,Edoardus Lede Umbu Pati,Ketua II Bidang Hukum, HAM, Adat, Budaya dan humas Yuvenalis Taka Muli,Ketua Bidang Hukum dan Advokasi,Matheus Mamun Sare,Sekretaris Umum, Melky Weruin,Saat menggelar jumpa pers pada Selasa malam (1/4/2025) di Bangi Kopi Tiam Abepura,

Stanis menyampaikan kronologis, Jumat, 21 Maret 2025 sekitar pukul 16.00 WIT para guru dan nakes diserang secara tiba-tiba oleh sekelompok orang yang diperkirakan berjumlah 15 orang menggunakan alat tajam berupa kapak, parang dan kayu balok. 

Diduga kuat para pelaku merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB); Bahwa akibat serangan tersebut, 5 orang guru dan 1 orang nakes mengalami luka-luka serius. Selain itu diduga kuat para pelaku juga membakar rumah guru;

Kemudian,  selanjutnya pada Sabtu, 22 Maret 2025 sekitar pukul 06.00 WIT terjadi serangan kedua yang diduga kuat dilakukan oleh kelompok yang sama. Pada saat itu, para guru dan nakes yang terluka sedang dirawat di puskesmas dan dijaga oleh beberapa warga setempat; 

Bahwa akibat serangan kedua ini menyebabkan seorang guru atas nama Rosalia Rerek Sogen meninggal dunia. Di tubuh korban terdapat beberapa luka serius yang diduga kuat akibat tebasan benda tajam;

selanjutnya pada Minggu, 23 Maret 2025 aparat keamanan gabungan melakukan evakuasi para korban ke RS Marthen Indey di Kota Jayapura. 

Merespon peristiwa ini, Pengurus IKF NTT Papua dan beberapa ikatan keluarga di dalam lingkup IKF NTT Papua melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kondisi para korban, mengingat sebagian besar korban berasal dari NTT. Upaya prioritas pertama yang dilakukan adalah mengupayakan pemulangan jenazah Rosalia Rerek Sogen ke kampung halaman di Lewotala, Flores Timur.  Selanjutnya Pengurus IKF NTT Papua juga melakukan kunjungan kepada para korban yang masih dirawat untuk memberikan dukungan moral bagi mereka.   

Selanjutnya berdasarkan kronologis dan upaya-upaya yang telah dilakukan, Pengurus IKF NTT Papua menyampaikan PERNYATAAN SIKAP sebagai berikut: 

Menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Anak, Adik dan Saudari Kami Rosalia Rerek Sogen serta menyatakan simpati dan keprihatinan mendalam kepada Anak, Adik dan Saudara-saudari kami yang mengalami luka-luka serius akibat serangan tersebut. Para korban selama ini telah mendedikasikan hidupnya sebagai Guru dan Nakes di Distrik Anggruk, Yahukimo; 

Mengecam dan mengutuk keras tindakan PARA PELAKU yang diduga kuat merupakan anggota KKB atas perlakuan yang Keji dan Tidak Berperikemanusian terhadap Anak, Adik dan Saudara-saudari kami, Alm. Rosalia Rerek Sogen dan Para Korban lainnya baik yang mengalami Luka Berat maupun Luka Ringan;

Menolak secara tegas atas semua dalih dan/atau alasan pembenaran diri lainnya oleh para pelaku yang mengatakan bahwa Alm. Rosalia Rerek Sogen dan Para Korban lainnya merupakan mata-mata/ agen/bagian dari TNI dan/atau POLRI. Sesungguhnya para korban tersebut murni menjalani tugas sebagai Guru dan Nakes dan Tidak Memiliki atau Berafiliasi dengan kepentingan politik apa pun; 

Menyatakan secara tegas bahwa STATUS Alm. Rosalia Rerek Sogen dan Para Korban lainnya merupakan Pegawai Kontrak Pemda Kabupaten Yahukimo yang direkrut oleh Yayasan Serafim Care bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Yahukimo, dan selanjutnya ditempatkan oleh Dinas Pendidikan dan Kesehatan pada Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) dan Puskesmas di Kabupaten Yahukimo, salah satunya di Distrik Anggruk;

Menyatakan secara Tegas bahwa kasus ini merupakan BENCANA KEMANUSIAAN dan Ancaman Besar Terhadap Moral, Harkat, Martabat dan Keberadaban Manusia dan Bertentangan dengan Nilai-Nilai Adat, Agama, Hukum Positif, dan Prinsip-Prinsip Kemanusiaan yang diakui dalam Deklarasi HAK ASASI MANUSIA yang berlaku bagi setiap orang di dunia tanpa terkecuali, mengingat Para korban sebagian besarnya adalah Wanita yang sedang menjalani Tugas, Kewajiban dan Tanggung Jawab Kemanusiaan, akan tetapi Mengalami Kekerasan paling Keji.

Meminta aparat penegak hukum melakukan upaya penegakan hukum secara jujur, adil, dan profesional guna memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya. Para pelaku harus ditangkap dan diproses sesuai mekanisme hukum yang berlaku;

Meminta Pemda Kabupaten Yahukimo dan Yayasan Serafim Care memberikan perhatian dan jaminan bagi para korban yang sedang menjalani perawatan medis serta para guru dan nakes lainnya yang sudah ditarik kembali dan saat ini sedang berada di penampungan dan agar segera melakukan evaluasi mengenai kontrak kerja mereka;

Selain itu, Pengurus IKF NTT Papua juga menyampaikan apresiasi kepada Pemda Yahukimo, Aparat Keamanan Gabungan, Yayasan Serafim Care, Rumah Sakit Marthen Indey, Polda Papua, keluarga besar IKF NTT Papua, Pastor dan Umat Paroki St. Fransiskus APO, Pemda NTT, dan Pemda Flores Timur serta para pihak lainnya yang telah berkontribusi dalam proses evakuasi korban, pengiriman jenasah dan perawatan medis bagi para korban serta penampungan bagi para pekerja guru dan nakes.(Redaksi)

Posting Komentar

0 Komentar