Jayapura, Papua Terbit,- Sekolah alam rumah bakau yang identik dengan alam dan hutan sekitarnya di kelilingi pohon bakau akan di bangun Sekolah Alam yang di nantikan oleh komunitas rumah bakau.
Penyerahan bantuan Bangunan sekolah alam rumah bakau Jayapura di serahkan langsung oleh PLN Induk wilayah Papua dan Papua Barat diwakili Senior Manager KKU PLN unit induk wilayah Papua dan Papua Barat, Ateng Sihombing di saksikan oleh pemerintah kota Jayapura,Dewan kota Jayapura,Ketua DPP Garuda Merah Putih,Lurah Entrop,ketua RT 07 Muhammad Rustam, Peraih Kalpataru Kk Petronella Merauje,komunitas Sareja, Gaharu SWB, Komunitas Tuli, Forsas, Tagana, mahasiswa dari USTJ maupun Yapis Papua, guru sekolah anak hebat Papua.
General Manager PLN UIW Papua & Papua Barat, Rizky Mohammad yang di wakili oleh senior manager keuangan,komunikasi dan umum, Ateng M. Sihombing mengatakan
Di katakan, Pemberian bantuan pembangunan sekolah alam rumah bakau sebagai rasa kepedulian dari pihak PLN untuk menciptakan generasi penerus yang peka terhadap alam sekitarnya.
"Ini bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,(PTSL)dari upaya kita untuk menciptakan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual tapi peka juga terhadap alam sekitarnya, di harapkan Agar bantuan yang kami berikan tidak hanya menjadi dukungan material tapi juga menjadi semangat baru untuk anak anak generasi penerus bangsa,berlangsung di rumah bakau, Jumat(22/11/24)
Founder rumah bakau Abdel gamel Naser mengatakan pihak PLN unit induk wilayah Papua dan Papua Barat berinisiatif bersama komunitas rumah bakau Jayapura menciptakan sekolah alam di tengah hutan mangrove.
Lanjutnya, konsep sekolah alam akan di lakukan konsep bentuknya pembelajaran berupa kurikulum berdasarkan tingkatan mulai dari anak Sekolah hingga mahasiswa,
"Kurikulum namun tak tetap harus anak-anak masuk ke sekolah alam tapi anak -anak lebih disini sifatnya edukasi,kalo anak sekolah nantinya belajar berbicara soal sampah dan hutan mangrove termasuk teluk Youtefa, berbeda dengan mahasiswa nantinya membahas dengan perubahan iklim.
Menurut Gamel, Anak anak di rumah bakau harus mampu mempunyai inspirasi kepada orang dan juga kreatif artinya tak harus menunggu dari pemerintah tapi apa yang bisa di buat akan di lakukan.
"Sudah ribuan orang yang datang ke sini komunitas rumah bakau,mulai dari anak sekolah,anak kuliah, belajar tentang lingkungan, bakau,satwa cenderawasih, sampah,perubahan iklim,"Jelasnya
Pemerintah kota jayapura yang di wakili oleh menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada PLN yang telah memberikan bantuan bangunan sekolah rumah alam bakau
" Distrik Jayapura Selatan mendukung berdirinya sekolah rumah alam bakau serta melibatkan komunitas lainnya untuk melestarikan alam.
Di harapkan PLN Persero Papua dan Papua Barat peduli terhadap masalah sosial yang ada di kota Jayapura dengan bantuan kemanusiaan.dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan semua stakeholder dan komunitas di bawah penanganan sekolah alam bakau
Tokoh Masyarakat Papua ,Yonas Nussy mengatakan dengan adanya bangunan sekolah alam rumah bakau, akan menjadi tempat dimana anak anak didik untuk bisa mengenal dirinya dan mengenal lingkungan.
"Saya mengajak komunitas dan masyarakat dapat menggunakan rumah bakau dengan baik untuk menjadikan anak anak kita yang peduli terhadap lingkungan," ucapnya
0 Komentar