SMAN 7 Jayapura Yang Pertama Perioritaskan Program sistem Pendidikan Berketahanan Iklim

 


Jayapura, Papua Terbit - Sekolah Menengah Atas atau SMA Negeri 7 Jayapura, Kota Jayapura, Provinsi Papua menjadi sekolah yang pertama perioritas memajukan program sistem pendidikan dengan berketahanan iklim.

“Kami optimis tahun 2024, kami satu satunya sekolah berketahanan iklim. Kami juga berupaya dari program lainnya, seperti bidang olahraga dan kesenian,” ujar Plt.Kepala SMA Negeri 7 Jayapura, Parjan di Jayapura, Rabu (8/5/024).

SMAN 7 Jayapura adalah satu-satunya sekolah dalam mendorong dunia pendidikan menjadi bagian dari gerakan inklusi sosial dalam pembangunan yang berketahanan iklim guna mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

“Upaya ini dilakukan dengan mengintegrasikan isu krisis iklim dan pembangunan berkelanjutan lainnya dalam pembelajaran intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler, atau school project,” ujarnya.

Curah hujan ekstrem, hujan panas, kenaikan permukaan air laut, perubahan pola geografis dan musiman tanaman, hewan (terutama serangga) dan mikroba penyebab penyakit, serta kerawanan pangan (termaksud perubahan kandungan nutrisi) menimbulkan bahaya kesehatan yang memperparah aktivitas sekolah sehari-hari.

Selain itu, perubahan iklim menciptakan pemicu stres tambahan melalui gangguan terhadap proses pendidikan dasar yang memperparah siklus kemiskinan dan kesenangan kesehatan. 

“Bencana-bencana seperti ini, yang semakin sering terjadi dan menjadi lebih ekstrem akibat perubahan iklim. Melalui program unggulan ini, kami mengajak masyarakat terutama orang tua yang anaknya memasuki usia SMA agar bersama-sama dengan kami memajukan pendidikan di Kota Jayapura,” ujarnya.

“Kami mengeksplorasi upaya pencegahan dan perencanaan bahaya lingkungan sekolah saat ini dalam konteks gerakan sekolah sehat. Kami menggambarkan risiko terkait perubahan iklim terhadap infrastruktur sekolah dan akibatnya terhadap kesehatan anak-anak,” ujarnya.

SMA Negeri 7 Jayapura (gabungan dari SMA PGRI dan SMA KORPRI) baru saya ditetapkan sebagai sekolah negeri pada 2 April 2024 oleh Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey.

“Masyarakat berkenan bergabung dengan kami. Target kami tahun ajaran baru 2024/2025 sebanyak empat kelas (satu kelas 36 peserta didik). Harapan kami orang tua percaya kepada kami untuk mendidik anak mereka,” ujarnya. (IF/EK)

Posting Komentar

0 Komentar