Caption foto: Kepala sekolah, guru, dan peserta didik SMAN 4 Jayapura saat berfoto bersama tamu undangan dalam rangka perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1946 tahun 2024.
Jayapura, Papua Terbit - Dharma Shanti Sekolah Menengah Atas Negeri atau SMAN 4 Jayapura, Kota Jayapura, Provinsi Papua melaksanakan kegiatan perayaan Nyepi Tahun Caka 1946 di tahun 2024.
Kegiatan yang berlangsung di Pura Agung Surya Bhuvana, Sabtu (4/5/2024) mengangkat tema “Sat Cit Ananda Menuju Indonesia Maju”. Meski dirayakan sederhana namun antusias dari peserta dan tamu undangan penuh sukacita dan kebahagiaan.
“Tujuan kami menyelenggarakan acara ini, yaitu mengedepankan moderasi beragama dan menciptakan keharmonisan di lingkungan SMA Negeri 4 Jayapura,” ujar ketua panitia kegiatan, I Komang Gede Suprema.Moderasi beragama sebagai upaya moderasi penganut beragama, agar dalam memahami dan mengamalkan ajaran agamanya tidak terjebak pada dua kutub ekstrem, baik yang terlalu ketat ataupun yang terlalu longgar.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah serta Bapak dan Ibu Orang Tua Siswa, yang telah membantu dalam penyelenggaraan acara ini sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar,” ujarnya.
“Adapun sumber dana yang digunakan dalam mendukung seluruh rangkaian kegiatan ini, yaitu berasal dari SMAN 4 Jayapura, PHDI Provinsi Papua, WHDI Provinsi Papua, WHDI Kota Jayapura, donatur, dan dana sumbangan dari orang tua siswa,” ujar Komang yang juga Ketua OSIS SMAN 4 Jayapura.
Kepala SMAN 4 Jayapura, Anton Djoko Martono mengaku memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan keagamaan, dengan melibatkan semua siswa, tenaga pendidik, dan kependidikan.
“Moderasi beragama merupakan cara pandang dan perilaku dalam hal keyakinan, moral, dan watak yang mengedepankan keseimbangan di tengah keberagaman dan kebhinekaan yang melingkupinya,” ujarnya.
Anton berharap implementasi P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila khususnya beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia bisa terimplementasikan dengan baik baik di lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Papua, I Komang Alit Wardana mengajak generasi muda untuk lebih meningkatkan moderasi beragama guna mewujudkan kehidupan yang toleran dan harmonis.
“Implementasinya dapat meningkatkan segala aspek keragaman dengan melaksanakan aktivitas langsung di tempat keagamaan. Harapan kami ke depan, generasi muda terutama Hindu sebagai tongkat estafet dalam mewujudkan moderasi beragama,” ujarnya.
Kepala Bidang Pembinaan SMA dan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Nur Jaya mengapresiasi SMAN 4 Jayapura, yang mampu melaksanakan moderasi beragama melalui kebersamaan.
“Penanaman spritual kepada peserta didik tetap terjaga walaupun di tengah perbedaan. Kebersamaan peserta didik di SMA 4 Jayapura sangat luar biasa. Ini menjadi pelajaran yang sangat baik kepada peserta didik untuk mengimplementasikan keberagaman guna mewujudkan moderasi beragama,” ujarnya.
Nur Jaya berharap melalui moderasi beragama justru ada dalam rangka untuk memperkuat dan mengembalikan ajaran agama ke jalan yang lebih tepat terutama mengimplementasikan dalam agama masing-masing.
“Semua umat beragama menghadapi problem yang sama, yaitu arus konservatifisme (keberagaman ) yang semakin menguat di semua agama, namun melalui kebersamaan semakin menguatkan moderasi beragama contohnya di SMA 4 ini, dan mereka berhasil mewujudkan keberagaman,” ujarnya.
Pembina Hindu Kanwil Kemenag Provinsi Papua, I Wayan Wira Adnyana mencontohkan moderasi beragama, misalnya masyarakat yang tinggal di sekitar tempat ibadah yang berbeda, seperti pura, masjid, gereja, atau vihara saling menghormati.
“Saling menjaga kebersihan lingkungan, mengendalikan suara, dan tidak mengganggu aktivitas ibadah yang sedang berlangsung. Moderasi beragama sangat penting dalam kehidupan kita terutama peserta didik sebagai generasi ke depan,” ujarnya.
“Saya berharap peserta didik mampu mewujudkan tema yang sudah digaungkan itu menuju kejayaan bangsa dan meraih cita-cita mereka tanpa memandang perbedaan. Sat artinya sumber (Tuhan), Cit adalah penyebabnya, dan Ananda adalah kebahagiaan,” ujar Wira yang juga Pinandita Pura Agung Surya Bhuvana Jayapura. (IF/EK)
0 Komentar