Jayapura, Papua Terbit - Gunung Srobu menyajikan kebudayaan megalitik yang sangat komprehensif atau luas dengan pola kehidupan manusia dan pendukungnya yang sangat jarang ditemukan di wilayah Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Jayapura, Provinsi Papua, Jean Hendrik Rollo di Grand Abe Hotel Jayapura, Rabu (8/5/2024) usai penyerahan berkas cagar budaya dari tim pendaftar kepada TACB untuk disidangkan kemudian diusulkan kepada Wali Kota Jayapura untuk ditetapkan sebagai cagar budaya.
“Gunung Srobu seluas dua hektar lebih berdiri megah di Teluk Youtefa, dengan ketinggian antara dua meter hingga 98 meter diatas permukaan air laut, yang dikelilingi oleh Kampung Nafri, Kampung Enggros, dan Kampung Tobati,” ujarnya.
“Selama 450 tahun atau sejak tahun 1730 mereka (masyarakat) tinggal di situ (Gunung Srobu) atau pada abad ke-4, yang saat itu masa peralihan dari prasejarah akhir ke masa sejarah,” ujarnya.
“ Gunung Srobu adalah cagar budaya yang memiliki nilai budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Tanggal 15 Mei sudah sidang dan paling lambat rekomendasinya dikirim ke Wali Kota Jayapura tanggal 20 Mei 2024. Harapan kami dinas pendidikan merencanakan pembiayaan seperti pengendalian, biaya, dan pemanfaatan,” ujarnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Grace Linda Yoku mengatakan situs Gunung Srobu terdapat sejumlah struktur megalitik yang berkaitan dengan aktivitas pemujaan atau penguburan.
“Ada juga tumpukan kerang yang sudah hampir mendominasi situs, dolmen, menhir, arca, besi, cangkang moluska, gigi manusia, gigi binatang, tulang, fragmen gerabah, dan memiliki peralatan batu yang sangat bervariasi," ujarnya.
Linda Yoku berharap TACB Kota Jayapura secepatnya menyidangkan berkas situs Gunung Srobu, kemudian diusulkan kepada Wali Kota Jayapura untuk ditetapkan sebagai cagar budaya.
“Gunung Srobu ini juga menyajikan peninggalan budaya bercorak megalitik 1 hingga 5. Untuk kawasan wilayah Pasifik sangat lengkap dan komplit dalam memberikan gambaran sejarah peradaban manusia," ujarnya.
Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura, Evert Nicholas Merauje mewakili Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey berharap dengan ditetapkannya situs Gunung Srobu sebagai cagar budaya berdampak pada perekonomian dan pariwisata.
"Gunung Srobu ini adalah potensi unggulan. Ke depan kita akan melihat, bukan hanya dari Papua bahkan Indonesia tapi juga masyarakat di penjuru dunia datang berbondong-bondong untuk mengunjungi situs Gunung Srobu," ujarnya. (IF/EK)
0 Komentar